Cherreads

Chapter 100 - Alpha Monster Purba

Dalam waktu bersamaan berbagai monster purba, alias monster kuno yang tertidur jutaan tahun lamanya kini terbangun dari hibernasinya.

Dunia saat ini diambang kekacauan besar, baik Personel militer gabungan PraksGlobal maupun Asosiasi Planes Hero yang awalnya melakukan perburuan terhadap monster ancaman bumi.

Kini mereka harus menunda misi mereka, sebab dunia sangat kacau atas kemunculan banyak monster kuno diberbagai belahan dunia.

"Boom!"

"Boom!"

Angkatan militer mulai dari daratan, laut, dan udara memborbardir monster monster kuno yang mencoba menerobos memasuki wilayah perkotaan.

"Duarrh!"

Slash the wind of destruction bersama pengikutnya juga turut membantu menghadang salah satu monster kuno tipe serangga tanah.

Mereka sangat sibuk mempertaruhkan nyawa mereka melindungi manusia yang lemah, sudah tugas mereka mengabdi pada kedamaian meski harus dibayar nyawa sekalipun.

--

Rem, atau Storm berdiri dipuncak tebing perbukitan jauh dari perkotaan. Storm bergerak sangat cepat, hingga beberapa menit saja dia meninggalkan kota Cyberrun Astra L 500.

Storm mematung tatkala melihat apa yang sebenarnya yang terjadi, dari sini Storm dapat merasakan bahwa bumi diambang invasi para monster.

Monster purba atau kerap biasa disebut monster kuno, satu persatu menampakkan wujud mereka berusaha kembali menjadi penguasa diplanet ini.

"Sial, disaat dunia sedang kacau seperti ini aku tidak bisa berbuat banyak?"

Storm merasa dia tidak berguna mencegah banyaknya monster kuno bermunculan, ditambah Armor Scarlet miliknya tidak berfungsi lagi.

Storm menatap cincin merah yang ada dijari tengah, tangan kirinya. Storm menghela nafas kasar, cincin pemberian Sky dulu entah mengapa tidak berfungsi dengan semestinya.

"Mau tidak mau aku harus mengandalkan kekuatan Velora Zynira?"...

Storm ragu untuk menggunakan kekuatan monster yang bersarang didalam jiwanya, meski kekuatan Velora Zynira berada dilevel planet.

Tapi tetap saja Storm tidak ingin menghancurkan bumi tercinta ini demi menumbangkan para monster kuno yang terus berbangkitan dimana mana.

"Tidak ada pilihan lain lagi? Aku harus menyelamatkan dunia dari kehancuran meskipun aku monster itu sendiri!...

Storm yang sudah memiliki tekad yang kuat melindungi bumi dari kekuasaan para monster, tidak ragu untuk mengubah dirinya menjadi monster demi kedamaian dunia.

--

Suasanaa pesta meriah yang sebelumnya penuh canda tawa dari semua orang, kini berubah menjadi kepanikan massal.

Acara meriah itu ditinggalkan oleh para tamu yang hadir demi menyelamatkan diri mereka dari banyak monster bermunculan, terutama melalui siaran televisi yang menyiarkan dunia dilanda bencana besar.

Breaking News!

"Pemirsa sekalian, monster purba yang sudah lama berhibernasi kini mereka perlahan bangkit kembali...

"Pemirsa diharapkan menuju akses ibukota Nirvana, berlindung dari serangan yang kapan saja muncul secara tiba tiba...

Wanita yang menjadi presenter berita dunia, menyiarkan banyak sekali kekacauan dibelahan bumi.

Total sekitar setengah persen dari populasi manusia dibumi berkurang drastis, mereka menjadi santapan lezat bagi monster kuno baik itu berukuran kecil ataupun berukuran raksasa.

Johan dan Laron yang sebelumnya merayakan keberhasilan mereka setelah anak mereka resmi bertunangan. Saat ini kedua orang itu tampak cemas dan ketakutan bagaimana bisa semua berita memberitakan hal yang sama, yakni munculnya para monster purba.

Sambil menenangkan kepanikannya takut jika tempat ini muncul monster mengerikan, Johan berkata pada Laron.

"Sebaiknya kita amankan situasi, saat ini kita dalam bahaya besar!'

"Kau benar Johan, aku akan memerintahkan petinggi keluarga Bayren untuk menyewa gedung disalah satu distrik kota Nirvana...

"Kita harus hidup, sebab hampir populasi manusia sudah menjadi korban dari betapa ganasnya monster monster purba!"...

Laron mengangguk setuju, dia segera menelpon petinggi keluarga Bayren untuk mengungsi sementara waktu.

--

Tampak sepasang laki laki tampan dan wanita cantik jelita menikmati kebersamaan disalah satu taman yang sepi, hanya mereka berdua ada ditempat ini.

Blaze duduk dikursi taman dengan rasa bahagia yang sulit dijelaskan, Lucy secara resmi kini menjadi tunangannnya.

Tinggal beberapa bulan saja lagi mereka akan resmi menikah, dan membangun kehidupan baru bersama dengan wanita yang dicintainya selama ini.

"Ada apa Lucy? Mengapa kamu murung sekali?...

Blaze menatap Lucy terlihat murung sekali, seolah dia tidak bahagia menjadi tunangannya.

"Cerita Lucy, aku akan mendengarkannya!"

Pinta Blaze tidak ingin Lucy menyimpan kesedihannya sendiri, Blaze yakin Lucy memiliki alasannya sendiri mengapa dia tidak terlihat bahagia setelah mereka berdua resmi menjadi sepasang tunangan yang serasi.

Lucy mendongak pelan, lalu melihat Blaze yang duduk disampingnya begitu jelas dia terlihat sangat bahagia sekali. Berbanding terbalik dengannya, Lucy sangat sedih karena melanggar janjinya sendiri.

"Tidak apa, aku hanya teringat ibu saja!"...

Jawab Lucy memberi alasan lain menutupi rasa bersalah yang teramat sakit untuk dia terima.

"Sekarang kamu tidak perlu bersedih lagi, ada aku yang selalu menemanimu sampai kamu tulus menerima sepenuhnya!"...

Blaze menggenggam kedua tangan Lucy, Blaze tersenyum lembut kepada tunangannya itu untuk tidak larut dalam bayang bayang kesedihannya.

Blaze akan selalu berada disampingnya, meskipun pernyataan cinta yang begitu tulus terhadapnya tidak langsung dibalas oleh perasaan kepadanya.

Blaze mengerti, dia dan Lucy hanya beberapa kali saja bertemu. Blaze paham perlu beberapa waktu lama agar Lucy memiliki perasaan yang sama padanya.

"Terima kasih Blaze, kuharap kamu mengerti apa yang kurasakan...

Lucy tertunduk lesu, apa yang diucapkan oleh Blaze menyentuh hatinya. Tapi dari hati terdalamnya perasaan bersalah terus menghantuinya, tentang janjinya untuk menunggu lelaki tercinta.

Namun itu semua telah musnah begitu saja, dia sangat terpaksa menerima pertunangan ini demi ayahnya. Walaupun berat rasanya untuk dia terima, apalagi harus bersama dengan laki laki tidak dia cintai sepenuh hati.

"Maafkan aku Storm, aku sudah melanggar janjiku sendiri tapi aku harap kamu mengerti keadaan yang aku alami...

Lucy menangis sedih didalam hatinya, mimpi untuk hidup bersamanya kini hilang bagai ditelan kenyataan pahit.

"Aku hanya bisa berharap kamu menemukan kebahagianmu sendiri, karena aku sudah bukan lagi milikmu Storm kekasih bayanganku!"...

Lucy menangis tersedu sedu dipelukan sang tunangan, Lucy meluapkan rasa bersalahnya berharap dapat menemukan jalan terbaik untuk dia pilih.

"Aku tahu apa yang kamu rasakan Lucy, sulit menerima kenyataan harus hidup bersama dengan laki laki baru yang dikenalimu!'....

Blaze menenangkan Lucy yang teramat sedih itu, Blaze tidak menyalahkannya jika harus bersamanya sebab yang namanya perasaan tidak bisa dipaksakan.

Kadang waktu memberi jawabannya, seperti halnya angin berlalu meninggalkan bekas tak bersisa. Namun lambat laun angin itu akan kembali dengan sendirinya, jika jalan yang dilaluinya jalan yang sama bekas dia lalui.

--

Lgris bersama monster naga Varentha Draco akhirnya tiba diwilayah Aksrega United, Lgris menunggangi Varentha melewati perbukitan daratan Wisreyland.

Daratan Aksrega United yang terkenal akan keindahan alamnya yang mempesona, namun dibalik keindahan itu masih ada lagi yang lebih memukau.

Yakni ratusan kota besar dan puluhan kota kecil yang masing masing wilayah mempunyai sistem teknologi canggihnya sendiri. Sama halnya dengan kata Nirvana, pusat dari teknologi Askrega itu sendiri.

"Whussh!

Daratan Wisreyland membeku seketika saat monster naga Varentha melintasinya, tanah yang luas menjadi hamparan es yang membeku.

"Kita hampir tiba Varentha!"

Lgris semakin senang karena sebentar lagi dia akan tiba dikota Nirvana, Lgris tak sabar memamerkan tunggangannya ini kepada dunia.

Namun sebelum itu!

"Whussh!"

"Duarrh!

Sebuah sinar terang melesat dari arah samping, lalu meledakkan udara dengan sengitnya. Beruntung monster naga Varentha selamat dari serangan tiba tiba itu.

"Whussh!

Monster naga Varentha kembali mengepakkan kedua sayapnya, terbang diudara dengan penuh waspada jika ada serangan lainnya menyasar kearahnya.

"Uhhh, hampir saja kita terkena sinar aneh tadi?"

Lgris lega karena dia masih bisa selamat atas tunggangannya dengan sigap menghindar, jika tidak dia sudah hancur berkeping keping.

Langit tiha tiba menjadi gelap, terdengar suara kilatan menyambar dimana mana.

Tak cuma itu hawa mengerikan mulai terasa, baik Lgris maupun monster naga Varentha bisa merasakan bahwa ada entitas kuat yang mulai menampakkan jati dirinya.

"Ruarrh!"

Monster naga Varentha meraung keras, mengguncang langit hingga awan awan yang gelap terhempas terkena gelombang suara mengerikannya.

"Apa yang sebenarnya terjadi, Varentha?"...

Lgris seketika panik bukan kepalang karena hatinya seolah mengatakan akan ada makhluk mengerikan yang mengawasi mereka.

Tiba tiba saja!

"GRRRH!"

Muncul monster kuno dengan wujud naga raksasa mempunyai tiga kepalanya, masing masing dari tiap kepala mampu menghembuskan nafas petirnya.

Bharvasgrysars Dragonness, monster kuno yang dulunya pernah berkuasa diplanet ini walau hanya bertahan sebentar sebelum Asreraserass Griceratypus menundukkannya.

Monster naga yang mempunyai tiga kepala itu, menampakkan wujudnya diikuti oleh langit dipenuhi gemuruh petir kuning menyala.

"GRUARRRH!"

Bharvasgrysars meraung keras sembari mengepakkan enam sayapnya, diikuti oleh langit yang terbelah saking mengerikannya sosok monster kuno itu.

"Apa? Monster berkepala tiga itu berkali kali lipat lebih besar dari Varentha?"

Lgris mengejang terdiam dengan tatapan tak percaya, tidak cuma kekuatannya yang melebihi naga Varentha miliknya tetapi ukurannya yang jauh lebih besar dari monster kunonya.

Monster kuno Varentha bagaikan seekor anak ayam kecil dihadapan Bharvasgrysars yang bagaikan seperti seekor bulung elang raksasa.

Kini Alpha dari monster kuno sudah bangkit dari hiberbasinya, tujuan Bharvasgrysars saat ini hendak menguasai planet ini kembali sebelum monster yang mengalahkannya dimasa lampau ikut terbangkit dari hibernasinya.

Thank you for reading up to chapter 100, hopefully this story will be better, please support me, friends♡.

More Chapters