Demi menebus semua kesalahannya dimasa lalu, Storm bersedia harus mempertaruhkan nyawanya sendiri dengan melanggar konsep keberadaannya sendiri.
Storm tidak peduli sekuat apapun musuh yang dia hadapi, bahkan hanya untuk menyentuhnya saja dia tidak akan pernah bisa menjangkau keberadaannya.
Storm dengan hati mantap didalam hatinya tidak gentar. Demi mengambil adiknya dari Otherverse Tries, dia akan menantang makhluk dari tier teratas jauh melebihi mutlaknya seorang makhluk.
"Mau sekuat apapun Zelgrid, setinggi apapun tier yang dia duduki tidak ada rasa takut didalam diriku!"
"Aku akan menghapus keberadaannya dari cerita ini!"...
Storm menatap angkasa dengan mata membara juga mengepalkan tangannya.
Meski dia hanyalah seorang manusia fana, makhluk yang lemah bisa kapan saja nyawa hilang dari dunia ini. Storm tidak takut harus melawan hukum semesta, tekadnya sudah menutup rapat pintu hatinya.
Velora bangga atas tekad Storm yang berniat menghapus keberadaan Zelgrid. Tapi tetap saja Velora merasa itu mustahil, sebab secara natural Storm masih berada dilevel makhluk fana.
"Sebelum kau bisa memulai mendapatkan kekuatan sejatimu, kau terlebih dulu kalahkan Alpha Ancient Serraws Monster...
"Aku ingin melihat seberapa besar tekadmu itu? Apakah layak jika aku mewariskan esensi sejati yang kumiliki?'...
Tak cuma mempunyai kekuatan dalam wujud monster, Velora satu satunya Grivver paling unik dari semua saudaranya.
Velora memiliki kekuatan Time Travel Realitas Teleportasi. Dengan kekuatan itulah Velora bisa melarikan diri dari banyak alam semesta hingga tiba dibumi ini.
"Aku harap saudara saudaraku tidak bisa menemukan keberadaanku saat ini!"...
Namun keunikan yang Velora miliki menjadi bahan rebutan bagi saudaranya sendiri. Mereka memiliki niatan mengambil paksa esensi sejati dari dalam jiwanya, yaitu mengambil kekuatan waktu dan celah berpindah ruang miliknya.
Karena The Alpha Grivver tidak mau menyelamatkannya dari saudara lainnya. Maka Velora melarikan diri mencari inang lain untuk tempatnya bersembunyi.
"Tumbangkan Alpha Ancient Monster Serrawrs jika kau mau menyelamatkan adikmu!"...
Velora menawarkan kekuatan penuhnya kepada Storm.
Sebagai imbalannya dia harus membuktikan bertarung sendiri tanpa mengandalkannya. Velora ingin melihat apakah tekad kuatnya sejalan dengan pantang menyerahnya.
Storm mengangguk dengan pelan, meski sulit baginya mengalahkan monster kuno tanpa menggunakan kekuatan monster Velora.
Dia tidak punya pilihan lain lagi, Storm harus bertarung tanpa harus mengandalkan Velora demi membuktikan dia layak untuk diterima.
"Aku tidak akan membantumu sama sekali, bertarunglah sampai kau bisa menumbangkan kelima Alpha monster kuno!"...
Setelah berucap seperti itu, Velora tidak lagi bersuara membiarkan Storm memulai misi yang dia berikan.
"Yah, aku hanya perlu mengandalkan otakku saja?"
Storm menghela nafas dengan kasar, saat ini dia hanya menjadi manusia biasa tidak mempunyai aura dari monster Velora.
Tidak lama langit mendadak gelap, diikuti oleh badai besar meluluhlantahkan daratan.
Tampak dari balik awan muncul mosnter kuno berwujud naga berkepala tiga, dan berelemen petir yang menyambar nyamar didekatnya.
Bharvasgrysarws Dragonness, tanpa sengaja menyasar sampai sini setelah kehilangan jejak dari Varentha Draco dan Lgris Harrenheal.
"Masih ada satu lagi?"
Storm berdiri sambil menutup wajahnya karena udara berhembus kencang.
Muncul fenemena mengerikan, langit menjadi warna merah darah. Dari balik awan yang tertutupi warna merah darah sana, perlahan sesosok monster besar menampakkan dirinya.
"Ruarrrh!"
Monster itu meraung keras menghancurkan daratan layaknya dihantam meteor dari angkasa.
Dialah salah satu Alpha Ancient Serrawrs, Cesreytsyrawrs Dassrerarsdon sang monster kuno dengan berwujud tubuh singa, mempunyai wajah burung elang, eagle serta mempunyai sayap besar layaknya kelelawar malam.
Dari aura kekuatannya saja terpancar jelas hawa membunuh begitu kuat, semua monster lemah yang tak sengaja terkena hawanya mati seketika.
"Grrrrh!"
"Ruarrrh!"
Dua Ancient Alpha Serrawrs menatap makhluk kecil yang berdiri dibawah sana, seolah pasrah menerima kematiannya sendiri.
Storm tersenyum menyeringai sambil mengangkat tangan kiri didepan wajahnya. Storm memamerkan cincin merah yang terpajang dijari tengahnya itu.
"Terima kasih Sky, kau adalah guru terbaik yang pernah kumiliki!"
Ucap Storm sambil mengingat belasan tahun lalu, dia menjadi murid dari Sky AI dari luar angkasa jauh.
Storm mengangkat tangan kirinya keatas tinggi tinggi, bersamaan dengan cincin merahnya bersinar terang.
Kini cincin merahnya sudah kembali berfungsi seperti sedia kala. Setelah menemukan tekadnya yang begitu tulus, maka kekuatan sejatinya mulai bangkit.
"Armor Scarlet!"
"Whusssh!"
Storm terbang diatas angkasa menaiki skateboard Deathred miliknya.
Tubuh Storm dilapisi Armor berwarna merah menyala, dengan dilengkapi sistem kekuatan canggihnya Armor Scarlet tidak mudah untuk dihancurkan.
Puluhan pisau terbang mengitari tubuh Storm. Kini dia siap bertarung habis habisan mengalahkan dua Alpha Ancient Monster Serrawrs itu.