Cherreads

Chapter 9 - Chapter 7: Traces of Smoke in the Trees

Langit pagi di atas Svora semakin cerah saat kapal pendarat melaju dari Isakov, membawa misi pengintaian pertama. Di atasnya berdiri Lerkov, Erwang, dan beberapa marine dari Sovrevmenny—semua bersenjata non-lethal, siap menyusuri daratan asing.

Sementara itu, drone pengintai dari Kuznetsov mengudara di atas, memantau rute dari langit, mengarahkan tim lewat feed yang diterima Lerkov.

"Sumber asap dari arah barat laut. Sepertinya jalur setapak, bekas dilalui berkali-kali," kata Shin melalui radio dari Isakov.

Lerkov angguk singkat. "Kita cek. Jangan terlalu dalam, cukup pastikan ini bukan ancaman."

Beberapa menit sebelum mendarat…

Erwang menatap seseorang yang duduk diam di pojok kapal pendarat, memakai helm kecil yang terlalu besar untuk kepalanya.

"Uhh… itu… Nilan?"

Lerkov menoleh cepat, wajahnya langsung mood drop.

"Nilan. Kenapa kamu di sini?"

Gadis kecil itu tersenyum ceria, angkat tangan seperti melapor. "Aku bosen! Di kapal isinya orang serius semua. Aku mau ikut jalan-jalan!"

"Ini bukan jalan-jalan…"

"Ya tapi masa aku gak boleh lihat daratan pertama kali?! Aku janji diem kok," jawab Nilan sambil duduk manis, memeluk ransel kecilnya.

Lerkov menghela napas panjang. "Kamu gak boleh jauh dari aku. Satu meter aja, ngerti?"

"Ngertii~!" jawab Nilan sambil ngacung, sukses bikin beberapa marinir senyum kecil.

Setelah mendarat di pantai, tim langsung bergerak masuk ke hutan. Nilan jalan di tengah formasi, diapit dua marinir yang udah kayak bodyguard pribadi. Drone terus mengarah ke sumber asap.

"200 meter lagi. Mulai terlihat terbuka," lapor Erwang.

Dan akhirnya, mereka tiba di tepi desa kecil tersembunyi. Rumah-rumah dari kayu dan batu, dikelilingi ladang kecil dan pohon-pohon besar. Asap dari tungku terlihat, dan beberapa sosok bergerak di kejauhan.

"Manusia?" gumam Lerkov.

"Tapi jelas bukan dari dunia kita," balas Erwang.

Seseorang dari desa melihat mereka—anak kecil, yang langsung lari ke dalam sambil berteriak. Penduduk mulai muncul perlahan, wajah-wajah penuh waspada.

Nilan mencolek tangan Lerkov pelan. "Mereka gak kelihatan jahat, kak."

Lerkov tidak menjawab. Ia maju selangkah, menurunkan senjatanya.

"Kita datang sebagai tamu… bukan penjajah."

More Chapters