Cherreads

Reincarnation as a sorcerer

Ferri_k
7
chs / week
The average realized release rate over the past 30 days is 7 chs / week.
--
NOT RATINGS
189
Views
Synopsis
Alan pria paruhbaya yang telah mengabdi 20 tahun di perusahaan tempat dia bekerja. Kehidupan sebagai budak korporat yang kejam dan tanpa harapan membuat Alan merasa terjebak dalam lingkaran setan. Setelah mengalami tekanan yang tak tertahankan, dia memutuskan untuk mengakhiri hidupnya dengan melompat dari gedung kantornya. Namun, takdir memiliki rencana lain. Saat dia jatuh ke tanah, Alan merasakan sensasi aneh dan tiba-tiba dia bereinkarnasi ke dunia lain yang penuh dengan sihir dan keajaiban. Di dunia baru ini, Alan menemukan bahwa dia memiliki kemampuan sihir yang luar biasa dan menjadi penyihir yang kuat. Dengan kekuatan barunya, dia bertekad untuk meninggalkan masa lalunya sebagai budak korporat dan menciptakan kehidupan baru yang lebih bermakna. Namun, Alan segera menyadari bahwa kekuatan sihirnya tidak hanya menarik perhatian baik, tetapi juga ancaman dari mereka yang ingin memanfaatkan kekuatannya. Dengan kemampuan sihirnya yang unik dan pengalaman hidup yang keras, Alan harus berjuang untuk bertahan hidup dan menemukan tempatnya di dunia baru ini.
VIEW MORE

Chapter 1 - Kehidupan kedua

Alan menatap layar komputernya dengan mata yang kosong, perasaan lelah dan frustrasi memenuhi seluruh tubuhnya. Ini sudah hari ke-5 dalam seminggu, dan dia sudah merasa seperti terjebak dalam lingkaran setan. Pekerjaan sebagai analis keuangan di sebuah perusahaan besar memang memberikan gaji yang lumayan, tetapi tidak memberikan kepuasan apa pun.

Alan merasa seperti hanya menjadi mesin yang menghasilkan angka-angka dan laporan-laporan, tanpa ada kesempatan untuk berkreasi atau membuat perbedaan. Bosnya selalu menuntut lebih banyak, lebih cepat, dan lebih akurat, tanpa pernah memberikan pujian atau pengakuan atas kerja kerasnya.

"Apa gunanya semua ini?" Alan berpikir, sambil menghela napas dalam-dalam. "Apa yang saya capai dalam hidup ini? Apakah hanya ini yang saya dapatkan dari hidup?"

Alan memikirkan tentang masa lalunya, tentang impian dan cita-citanya yang telah lama terlupakan. Dia pernah ingin menjadi seniman, tetapi orang tuanya mendorongnya untuk menjadi analis keuangan karena lebih stabil dan menjanjikan.

Tiba-tiba, telepon di mejanya berdering. Alan menjawab dengan nada yang datar, "Analisis keuangan, Alan bicara."

"Apa kabar, Alan?" suara bosnya terdengar di seberang telepon. "Saya butuh laporan keuangan terbaru dalam 2 jam. Bisa kamu selesaikan?"

Alan merasa seperti tersedak. "Tentu, bos. Saya akan selesaikan."

Setelah panggilan telepon selesai, Alan merasa seperti tidak bisa bernapas lagi. Ini sudah terlalu banyak. Dia tidak bisa lagi menahan tekanan ini.

Dengan perasaan putus asa, Alan berdiri dari kursinya dan berjalan ke jendela. Dia menatap ke luar, ke kota yang sibuk dan tidak pernah tidur. Dan tiba-tiba, dia tahu apa yang harus dia lakukan.

Alan merasa seperti ada sesuatu yang mendorongnya untuk mengambil keputusan yang tidak terduga. Dia melompat dari gedung tempatnya bekerja.

Di alam bawah sadar ada suara yang memanggilnya berulang kali, namun dia tidak bisa melihat sosok itu. Namun sosok tak terlihat itu memberitahu alan kalau dia diberikan kesempatan ke-dua, dia bebas melakukan apapun, sosok itu juga memberitahu tempat yang akan Alan tuju adalah tempat dimana pedang dan sihir itu ada dan nyata.

Setelah suara itu berhenti,dia bisa melihat lagi. Dia melihat wajah seorang laki-laki yang terlihat bahagia setelah menatap ke arahnya. Dia sadar bahwa dia terlahir kembali di suatu tempat yang belum dia ketahui, yang dia tahu orang yang menatapnya tadi adalah ayahnya di dunianya yang baru ini. Ayahnya menggendong Alan dan memberikannya kepada istrinya untuk mendapatkan ASI pertamanya. Karena kesadaran dan ingatan dimasa lalu adalah pria paruhbaya, dia malu dan berusaha memberontak. Akan tetapi dengan tibuh kecilnya dia hanya bisa pasrah.

Ayah Alan adalah seorang petualang begitu juga dengan ibunya, mereka terlah pensiun dari pekerjaan itu setelah mereka menikah. Ibunya adalah Marie seorang ahli sihir dan sang ayah adalah Robert orang yang sangat ahli dalam berpedang.

Alan memang terlahir kembali sebagai seorang bayi,namun dia memiliki pikiran dan pemahaman yang sama di kehidupan pertamanya. hal itu membuat Alan bisa belajar tentang dunia ini dari buku-buku yang ibu-Nya bacakan ketika dia akan tidur.

Setiap hari dia melihat ayahnya berlatih pedang,dia ingin sekali menurunkan gerakan ayahnya, namun dengan tubuh kecilnya sekarang itu adalah hal yang mustahil Alan lakukan.

Di sisi lain di juga melihat ibunya yang merapal dan menggunakan sihir untuk hal-hal kecil di rumah. Itu juga membuat Alan ingin sekali menirunya namu itu juga sangat mustahil Alan lakukan.

Hingga setelah Alan berumur 1 tahun dia sudah bisa berjalan dan berbicara walaupun hanya beberapa kata. Hari itu ayah dan ibunya sedang pergi keluar untuk suatu keperluan. Melihat ada kesempatan Alan mulai mencoba apa yang dia lihat selama setahun ini,Tetapi untuk berpedang itu masih mustahil dengang tubuhnya yang masih lemah. Alan ingin mencoba beberapa sihir kecil yang pernah ibunya lakukan, seperti sihir angin untuk memindahkan benda dan api untuk menyalakan pengapian ketika ibunya sedang memasak. Namun Alan belum mengetahuinya walau dia adalah orang dewasa yang berada pada tubuh anak kecil, karena di kehidupan sebelumnya tidak ada sihir dia tidak tahu bahwa sihir bukan hanya tentang mantra ada banyak hal yang belum di ketahui.

Sebelum Alan mulai mencoba berlatih sihir. Ayah dan ibunya telah pulang dari perginya,tetapi mereka tidak hanya berdua terlihat seorang nenek-nenek yang ikut bersama mereka ketika pulang. Orang itu adalah Elizabeth dia tetua di desa ini dan dia datang ke sini untuk melihat Alan dan melihat kemampuan apa yang cocok dengannya di dunia ini.

Ibunya mencoba memberitahu Alan, dia menggendong Alan dan menyerahkannya kepada tetua Elizabeth.

sambil menggendong alan tetua Elizabeth berkata " dia memiliki bakat yang kalian wariskan yaitu sihir dari sang ibu dan berpedang dari sang ayah, akan tetapi sihir lebih dominan,dia memiliki kapasitas mana yang besar. "

"Kali ini kau kalah Albert. " ucap Marie yang merasa senang

Dengan nada yang semangat datar Albert membalanya " kau salah Marie, berpedang tidak seperti sihir. berpedang bisa dilakukan tanpa bakat dan hanya butuh latihan saja. aku akan melatihnya 12 jam dalam sehari ketika Alan kita berusia 5 tahun, ha ha haha. "

Sambil menarik telinga Albert Marie berkata "Apa kau gila Albert. "

Alan yang belum bisa lancar berbicara hanya bisa tersenyum dan berucap dalam pikirannya "Bagus ibu, tarik telinganya sampai putus. "

Setelah memberitahu bakat Alan kepada ke-dua orang tuanya,tetua Elizabeth beniat untuk pulang. Akan tetapi Marie dan Robert menyuruhnya untuk makan bersama sebelum pulang.

Marie segera menghidangkan makan di meja, dan mempersilahkan Elizabeth duduk untuk makan bersama mereka. Elizabeth terlihat menikmati makanan yang di masak oleh Marie.

Tetua Elizabeth meneteskan air mata sambil berkata "kalian mengingatkan aku dengan anak dan cucuku." Elizabeth bercerita " Dulu aku,putriku beserta suami dan anaknya,kami sering makan bersama,kami juga sangat menikmati kebersamaan itu,sampai mereka harus pergi ke kota atas panggilan Raja,namun aku mendengar mereka dirampok bandit ketika perjalanan menuju kota,sampai saat ini genap 5 tahun mereka tidak pernah pulang,aku ragu apakah mereka masih hidup atau sudah meninggal di tangan perampok itu. "

Marie dan Rober terlihat mereka ikut bersedih setelah mendengar cerita itu,mata mereka berkaca-kaca. Disini lain tetua Elizabeth terlihat menangis tersedu-sedu setelah bercerita.

Marie mencoba menenangkan tetua "Jika mau Tetua bisa terus tinggal bersama kami. " ucap Marie sambil memegang pundak terus Elizabeth

Tetua merasa sedikit tentang,dia merasa lukanya sedikit terobati.

"Tidak aku akan mengungu mereka pulang dirumah,itu sudah menjadi tugasku sebagai seorang ibu dan nenek. " ucap tetua Elizabeth.

Setelah beberapa saat tetua Elizabeth berpamitan untuk pulang.

Kilas balik Robert 5 tahun yang lau ketika dia masih menjadi petualang. Kala itu dia sedang duduk di meja dekat resepsionis guild. Tiba-tiba dari luar ada orang berlari masuk menuju guild tempat Robert berada, orang itu telah kehilangan 1 tangannya, dia berteriak meminta tolong kepada siapapun, dia menjelaskan bahwa rombongannya telah di serang bandit di hutan dekat kota, di terus memohon untuk seorang pergi menyelamatkan rombongan yang masih ada di hutan sana. Mendengar itu Robert langsung melapor ke resepsionis untuk pergi menuju hutan itu untuk menyelamatkan rombongan tersebut. Robert segera bergegas dengan cepat menuju lokasi yang disebutkan oleh orang tadi. Robert berlari dengan cepat menuju hutan. Setelah sampai itu menjadi sia-sia,dia sudah terlambat tidak ada satupun orang yang hidup hanya menyisakan para bandit yang menjarah harta korbanya. Dia melihat jasad sepasang suami istri yang terlihat melindungi anak mereka, akan tetapi apa yang coba mereka lindungi tak luput dari kekejaman para bandit. Melihat ada anak kecil menjadj korban,Albert mengamuk sejadi-jadinya. Dia membantai semua bandit itu, dia tak membiarkan 1 orangpun dari meraka. Setelah selesai membantai para bandit dia kembali ke guild. Di guild tampak wajah lesunya ketika melapor pada resepsionis guild.

Setelah kilas balik singkat, cerita berlanjut ke masa sekarang. Robert tidak tahu identitas dari orang yang gagal ia selamatkan.baru setelah mendengar cerita nenek Elizabeth,di yakin jika orang-orang itu adalah keluarga dari nenek Elizabeth.