Cherreads

Chapter 79 - 79

Lana

Kami memutuskan untuk berhenti ketika langit berubah gelap dan matahari tenggelam di balik pepohonan, menyisakan jejak merah seperti luka di cakrawala. Tanah datar yang kami temukan cukup nyaman untuk dijadikan tempat beristirahat malam ini—dikelilingi semak rendah dan satu pohon mati besar yang mirip bayangan hantu.

Lucen menyalakan api unggun, dan Kaelith sudah sibuk menyiapkan makan malam dengan bumbu sisa dari perbekalan pemberian Amarta. Ezric sibuk menyisir rambut merahnya. Aku duduk di dekat api, menggenggam semangkuk sup hangat sambil memperhatikan Sylas yang—lagi-lagi—duduk agak terlalu dekat dariku.

Dia tidak banyak bicara, hanya sesekali melirik ke arahku, lalu cepat-cepat mengalihkan pandangan. Ada yang aneh. Bukan cuma soal dia jadi lengket seperti permen di telapak tangan. Tapi tatapannya. Seolah ada sesuatu yang dia sembunyikan.

Aku menyuap sup pelan-pelan. Lucen menyadari hal itu juga.

This is the end of Part One, download Chereads app to continue:
More Chapters