Cherreads

Chapter 114 - Persiapan Perang Besar Besaran

Karena kota masih berada dalam bayang bayang kehancuran, Kael yang tidak tinggal diam saja memerintah armada militer utama untuk membantu Hero kelas S bertarung.

Kael menunjuk penanggung jawab dari semua pasukan personel militer, tak lain Sir Varbosta Lynnys. Kael tidak mau mereka diam saja duduk manis menonton para Hero kelas S bertarung mati mati melindungi kota dari kehancuran.

"Kerahkan armada perang besar besaran Sir Varbosta, kita tidak bisa tinggal diam saja jika dunia dalam kehancuran!"

Kael berharap dengan bantuan tak seberapa dari kekuatan militer global mampu membantu Hero kelas S bertarung secara serius.

Sir Varbosta Lynnys berdiri tegap sambil menepuk dadanya dengan bangga. Sambil memamerkan lencana statusnya sebagai Kolonel Strategis, Sir Varbosta dengan hormat siap menjalakan tugasnya.

"Baik pak presiden saya akan mengerahkan semua pasukan militer turun tangan, kalau perlu kita menembakkan beberapa rudal nuklir FX 99 membantu para Hero lainnya mencari celah membunuh monster kuat!"

Sir Varbosta meminta Kael mau menurunkan egonya, yaitu meluncurkan beberapa rudal nuklir FX 99 membantu pasukan militer melumpuhkan monster monster.

Hanya cara itu yang mampu mereka gunakan selain menggunakan penembak massal serangan dari jarak jauh.

"Jazz kau dengar itu?"

Meski tidak senang mendengar ucapannya, tapi Kael menuruti keinginan Sir Varbosta untuk meluncurkan rudal nuklir membantunya menjalankan misi.

"Baik pak presiden, tenang saja saya akan memantau situasi dari jarak jauh!"

Jazz yang berada didepan puluhan layar komputer itu dengan hormat menerima perintahnya.

"Bagus pak presiden, anda benar benar orang yang baik!"...

Sir Varbosta bernafas lega setidaknya Kael mau menerima keinginannya membantu serangan militer dalam memblokade pertahanan musuh.

Profesor Romeos berdehem, lalu dia dengan lapang dada akan membantu serangan yang telah mereka susun. Profesor Romeos akan mengerahkan sepuluh ribu drone raksasa yang mampu menembakkan laser cahaya, membantu militer dalam serangan tersebut.

Profesor Romeos tidak mau tinggal diam saja, dia harus berperan penting dalam perang ini. Profesor Romeos ingin dia dikenang sebagai pahlawan sejati meski dia hanyalah seorang profesor.

"Saya akan membantu Kolonel Sir Varbosta, pak presiden!"

"Izinkan saya ikut antisipasi dalam pertempuran ini?"

Semua petinggi Praksglobal setuju atas penawaran dari salah satu tokoh penting dunia itu. Mereka dengan senang hati menyetujuinya, sebab Profesor Romes hampir mirip seperti legenda salah satu manusia tercerdas dizaman dulu.

Yaitu Albert Einstein, salah satu tokoh dunia yang dikenali banyak orang bahkan hingga saat ini. Meskipun Profesor Romeos masih berada dibawah levelnya, dia tidak secerdas Albert namun secanggih teknologi dunia saat ini.

"Usulan dari profesor Romeos layak anda pertimbangkan pak presiden?"

Gioxell duduk dikursi miliknya, sambil menggoyangkan gelas kacanya dia meminta Kael menyetujui tawaran dari profesor Romeos.

"Baiklah, tidak ada salahnya dibantu menggunakan drone canggih anda profesor!"

Kael mengangguk setuju, dia dengan senang hati menerima bantuan dari profesor Romeos yang tampak tulus ikut andil dalam perang besar kali ini.

Profesor Romeos senang akhirnya dia bisa memperlihatkan penemuan penemuan canggih miliknya. Dia berharap ilmuwan lain disegala penjuru dunia mampu memotivasinya, dan menciptakan teknologi jauh lebih canggih darinya.

Profesor Romeos terharu dia bisa menjadi pilot dari jarak jauh, membantu aliansi dalam pertempuran nyata.

"Anda memang orang yang bijaksana pak presiden!"

Profesor Romeos segera bersiap mempersiapkan alat alat canggih yang ia bawa. 

Dia harus mempersiapkan dari sini, sebab Laboratium G One 33 miliknya berada dikota Cyberrun Astra L 500. Tak sulit bagi sang profesor untuk mengaktifkan sistem AI (Artificial intelligence), dari jarak sejauh ini, Profesor Romeos memerintahkan ratusan AI miliknya menerbangkan drone drone Giant Z 7000 bersiap untuk memulai perang yang sebenarnya.

More Chapters