Cherreads

Chapter 115 - Kembali keseperti Semula

Dalam wujud Xyreras Vonalys ini, Velora hanya bisa menggunakan separuh dari kekuatannya saja dikarenakan tubuh dari inangnya tidak terlalu kuat untuk menampungnya.

Mau tidak mau Velora hanya dapat bertarung menggunakan sedikit kekuatannya, ditambah wujud Xyreras Vonalys tidak berlangsung lama lagi.

Wujud monsternya hanya dapat bertahan sampai matahari terbit dari ufuk timur, masih ada waktu tersisa untuk mengendalikan inangnya ini sebelum terbit matahari.

"Duarrh!"

Velora mencekik monster buas berukuran besar melebihi satu buah pesawat tempur, lalu menghancurkannya menjadi cairan darah berhamburan.

Velora sudah membantai setidaknya sebanyak dua puluh ribu monster Serrwars, monster kuno yang bangkit dari hibernasinya.

Velora menggeher menatap tumpukan mayat monster yang dia hancurkan.

"Rrrrrrh!"

Velora melihat keatas langit, diatas sana muncul cahaya keemasan dari arah timur.

Sebentar lagi matahari akan terbit dari ufuk timur. Velora perlahan melemahkan dirinya sendiri kembali kewujud aslinya, wujud Xyreras Vonalysnya perlahan menghilang.

Matahari terbit dari arah timur, menciptakan hari baru yang indah bagi semua makhluk hidup. Tak terkecuali diarea tanah lapang begitu luas ini.

"Ah, sudah pagi?"

Storm terbangun dari tidurnya sambil memegangi kepalanya terasa pusing.

Entah mengapa tubuhnya terasa sangat sakit sekali. Storm terduduk dihamparan tanah lapang yang luas itu namun memberikan pemandangan begitu mengerikan.

Tampak puluhan ribuan mayat monster berhamburan sana sini. Tulang tulang yang hancur, dan darah yang mengalir deras meski perlahan membeku.

"Jika saja aku masih mempunyai Armor Scarlet, maka aku akan menghentikan monster monster yang muncul dibumi ini!"...

Storm membuang nafas kasarnya.

Dia tidak menyangka Velora sekuat itu, dia mengendalikan dirinya membantai banyak monster dengan kejinya.

Tetapi Storm baru menyadari satu hal yakni Velora adalah perwujudan dari monster itu sendiri. Dia tidak punya hati seperti manusia, dia adalah makhluk yang buas terhadap makhluk hidup.

"Apa yang harus kulakukan selanjutnya?"

"Apa aku harus kembali kekota Nirvana?"

Storm ragu untuk pulang ketempat dimana dia berasal. 

Bukannya takut, dia hanya tidak ingin identitasnya diketahui oleh penduduk kota yang mengenalinya. Apalagi dia buronan dunia yang diincar baik itu Praksglobal ataupun Asosiasi Planes Hero.

Dalam keadaan lemah seperti ini, Storm hanya akan mengantar nyawanya saja dihadang dua organisasi dunia itu.

"Lihat bintang diatas sana Jessy, kau akan selalu menjadi bagian keluargaku meski kita terpisah oleh kenyataan!"...

Storm menatap langit diangkasa. Storm teringat tentang adik yang dia anggap keluarganya sendiri, namun sayang dia berakhir mengenaskan.

Menyisakan penyesalan tiada ujung, Storm perlahan bangkit dari tempatnya terduduk. Mengingat masa lalu hanya akan membuatnya terjebak oleh waktu yang tidak bisa dicegah.

"Aku berjanji padamu Jessy, aku akan mengembara dialam semesta ini menuju bintang bintang yang selama ini kau impikan!"

"Aku tidak akan pernah melupakan janjiku itu!"...

Storm bertekad tegas untuk berpetualang dialam semesta tidak berujung ini. Semua itu dilakukannya hanya demi mewujudkan keinginan adik berharganya dulu sebelum mereka terpisah untuk selama lamanya.

More Chapters